1. Hewan Berbicara di Akhir Zaman
Maha suci Allah yang telah membuat segala
sesuatunya berbicara sesuai dengan yang Ia
kehendaki. Termasuk dari tanda-tanda
kekuasaanya adalah ketika terjadi hari kiamat
akan muncul hewan melata yang akan berbicara
kepada manusia sebagaimana yang tercantum
dalam Al-Qur’an, surah An-Naml ayat 82,
“Dan apabila perkataan Telah jatuh atas mereka,
kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi
yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa
Sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin
kepada ayat-ayat Kami”.
Mufassir Negeri Syam, Abul Fida’ Ibnu Katsir Ad-
Dimasyqiy berkomentar tentang ayat di atas,
“Hewan ini akan keluar diakhir zaman ketika
rusaknya manusia, dan mulai meninggalkan
perintah-perintah Allah, dan ketika mereka telah
mengganti agama Allah. Maka Allah
mengeluarkan ke hadapan mereka hewan bumi.
Konon kabarnya, dari Makkah, atau yang lainnya
sebagaimana akan datang perinciannya. Hewan
ini akan berbicara dengan manusia tentang hal
itu”.[Lihat Tafsir Ibnu Katsir (3/498)]
Hewan aneh yang berbicara ini akan keluar di
akhir zaman sebagai tanda akan datangnya
kiamat dalam waktu yang dekat. Nabi -
Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,
“Sesungguhnya tak akan tegak hari kiamat,
sehingga kalian akan melihat sebelumnya 10
tanda-tanda kiamat: Gempa di Timur, gempa di
barat, gempa di Jazirah Arab, Asap, Dajjal,
hewan bumi, Ya’juj & Ma’juj, terbitnya matahari
dari arah barat, dan api yang keluar dari jurang
Aden, akan menggiring manusia”. [HR. Muslim
dalam Shohih-nya (2901), Abu Dawud dalam
Sunan-nya (4311), At-Tirmidziy dalam Sunan-
nya (2183), dan Ibnu Majah dalam Sunan-nya
(4041)]
2. Pohon Kurma yang Menangis
Adanya pohon kurma yang menangis ini terjadi di
zaman Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- ,
mengapa sampai pohon ini menangis?
Kisahnya, Jabir bin Abdillah-radhiyallahu ‘anhu-
bertutur,
“Jabir bin Abdillah -radhiyallahu ‘anhu- berkata:
“Adalah dahulu Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi
wasallam- berdiri (berkhutbah) di atas sebatang
kurma, maka tatkala diletakkan mimbar baginya,
kami mendengar sebuah suara seperti suara unta
dari pohon kurma tersebut hingga Rasulullah -
Shollallahu ‘alaihi wasallam- turun kemudian
beliau meletakkan tangannya di atas batang
pohon kurma tersebut” .[HR.Al-Bukhariy dalam
Shohih-nya (876)]
Ibnu Umar-radhiyallahu ‘anhu- berkata,
“Dulu Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam-
berkhuthbah pada batang kurma. Tatkala beliau
telah membuat mimbar, maka beliau berpindah
ke mimbar itu. Batang korma itu pun merintih.
Maka Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam-
mendatanginya sambil mengeluskan tangannya
pada batang korma itu (untuk
menenangkannya)”. [HR. Al-Bukhoriy dalam
Shohih-nya (3390), dan At-Tirmidziy dalam
Sunan-nya (505)]
3. Untaian Salam Batu Aneh
Mungkin kalau seekor burung yang pandai
mengucapkan salam adalah perkara yang sering
kita jumpai. Tapi bagaimana jika sebuah batu
yang mengucapkan salam. Sebagai seorang
hamba Allah yang mengimani Rasul-Nya,
tentunya dia akan membenarkan seluruh apa
yang disampaikan oleh Rasul-Nya, seperti
pemberitahuan beliau kepada para sahabatnya
bahwa ada sebuah batu di Mekah yang pernah
mengucapkan salam kepada beliau sebagaimana
dalam sabdanya,
Dari Jabir bin Samurah dia berkata, Rasulullah -
Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,
“Sesungguhnya aku mengetahui sebuah batu di
Mekah yang mengucapkan salam kepadaku
sebelum aku diutus, sesungguhnya aku
mengetahuinya sekarang”.[HR.Muslim dalam
Shohih-nya (1782)].
4. Pengaduan Seekor Onta
Manusia adalah makhluk yang memiliki
perasaan. Dari perasaan itu timbullah rasa cinta
dan kasih sayang di antara mereka. Akan tetapi
ketahuilah, bukan hanya manusia saja yang
memiliki perasaan, bahkan hewan pun
memilikinya. Oleh karena itu sangat disesalkan
jika ada manusia yang tidak memiliki perasaan
yang membuat dirinya lebih rendah daripada
hewan. Pernah ada seekor unta yang mengadu
kepada Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam-
mengungkapkan perasaannya.
Abdullah bin Ja’far-radhiyallahu ‘anhu- berkata,
“Pada suatu hari Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi
wasallam- pernah memboncengku dibelakangnya,
kemudian beliau membisikkan tentang sesuatu
yang tidak akan kuceritakan kepada seseorang di
antara manusia. Sesuatu yang paling beliau
senangi untuk dijadikan pelindung untuk buang
hajatnya adalah gundukan tanah atau kumpulan
batang kurma. lalu beliau masuk kedalam kebun
laki-laki Anshar. Tiba tiba ada seekor onta.
Tatkala Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam-
melihatnya, maka onta itu merintih dan
bercucuran air matanya. Lalu Nabi -Shallallahu
‘alaihi wasallam- mendatanginya seraya
mengusap dari perutnya sampai ke punuknya dan
tulang telinganya, maka tenanglah onta itu.
Kemudian beliau bersabda, “Siapakah pemilik
onta ini, Onta ini milik siapa?” Lalu datanglah
seorang pemuda Anshar seraya berkata, “Onta itu
milikku, wahai Rasulullah”.
Maka Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam-
bersabda,
“Tidakkah engkau bertakwa kepada Allah dalam
binatang ini, yang telah dijadikan sebagai
milikmu oleh Allah, karena ia (binatang ini) telah
mengadu kepadaku bahwa engkau telah
membuatnya letih dan lapar”. [HR. Abu Dawud
dalam As-Sunan (1/400), Al-Hakim dalam Al-
Mustadrak (2/99-100), Ahmad dalam Al-Musnad
(1/204-205), Abu Ya’la dalam Al-Musnad
(3/8/1), Al-Baihaqiy dalam Ad-Dala’il (6/26), dan
Ibnu Asakir dalam Tarikh Dimasyqa (9/28/1).
Lihat Ash-Shahihah (20)]
5. Kesaksian Kambing Panggang
Kalau binatang yang masih hidup bisa berbicara
adalah perkara yang ajaib, maka tentunya lebih
ajaib lagi kalau ada seekor kambing panggang
yang berbicara. Ini memang aneh, akan tetapi
nyata. Kisah kambing panggang yang berbicara
ini terdapat dalam hadits berikut:
Abu Hurairah-radhiyallahu ‘anhu- berkata,
“Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam-
menerima hadiah, dan tak mau makan shodaqoh.
Maka ada seorang wanita Yahudi di Khoibar yang
menghadiahkan kepada beliau kambing panggang
yang telah diberi racun. Lalu Rasulullah -
Shallallahu ‘alaihi wa sallam- pun memakan
sebagian kambing itu, dan kaum (sahabat) juga
makan. Maka Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa
sallam- bersabda, “Angkatlah tangan kalian,
karena kambing panggang ini mengabarkan
kepadaku bahwa dia beracun”. Lalu meninggallah
Bisyr bin Al-Baro’ bin MA’rur Al-Anshoriy. Maka
Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- mengirim
(utusan membawa surat), “Apa yang
mendorongmu untuk melakukan hal itu?” Wanita
itu menjawab, “Jika engkau adalah seorang nabi,
maka apa yang aku telah lakukan tak akan
membahayakan dirimu. Jika engkau adalah
seorang raja, maka aku telah melepaskan
manusia darimu”. Kemudian Rasulullah -
Shallallahu ‘alaihi wa sallam- memerintahkan
untuk membunuh wanita itu, maka ia pun
dibunuh. Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam-
bersabda ketika beliau sakit yang menyebabkan
kematian beliau,”Senantiasa aku merasakan sakit
akibat makanan yang telah aku makan ketika di
Khoibar. Inilah saatnya urat nadi leherku
terputus”. [HR. Abu Dawud dalam Sunan-nya
(4512). Di-shohih-kan Al-Albaniy dalam Shohih
Sunan Abi Dawud (hal.813), dengan tahqiq
Masyhur Hasan Salman]
6. Batu yang Berbicara
Setelah kita mengetahu adanya batu yang
mengucapkan salam, maka keajaiban selanjutnya
adalah adanya batu yang berbicara di akhir
zaman. Jika kita pikirkan, maka terasa aneh, tapi
demikianlah seorang muslim harus mengimani
seluruh berita yang disampaikan oleh Rasulullah
-Shollallahu ‘alaihi wasallam-, baik yang masuk
akal, atau tidak. Karena Nabi -Shallallahu ‘alaihi
wa sallam- tidaklah pernah berbicara sesuai
hawa nafsunya, bahkan beliau berbicara sesuai
tuntunan wahyu dari Allah Yang Mengetahui
segala perkara ghaib.
Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam-
bersabda,
“Kalian akan memerangi orang-orang Yahudi
sehingga seorang diantara mereka bersembunyi
di balik batu. Maka batu itu berkata, “Wahai
hamba Allah, Inilah si Yahudi di belakangku,
maka bunuhlah ia”. [HR. Al-Bukhoriy dalam
Shohih-nya (2767), dan Muslim dalam Shohih-
nya (2922)]
Al-Hafizh Ibnu Hajar-rahimahullah- berkata,
“Dalam hadits ini terdapat tanda-tanda dekatnya
hari kiamat, berupa berbicaranya benda-benda
mati, pohon, dan batu. Lahiriahnya hadits ini
(menunjukkan) bahwa benda-benda itu berbicara
secara hakikat”.[Lihat Fathul Bari (6/610)]
7. Semut Memberi Komando
Mungkin kita pernah mendengar cerita fiktif
tentang hewan-hewan yang berbicara dengan
hewan yang lain. Semua itu hanyalah cerita fiktif
belaka alias omong kosong. Tapi ketahuilah
wahai para pembaca, sesungguhnya adanya
hewan yang berbicara kepada hewan yang lain,
bahkan memberi komando, layaknya seorang
komandan pasukan yang memberikan perintah.
Hewan yang memberi komando tersebut adalah
semut. Kisah ini sebagaimana yang dijelaskan
oleh Al-Qur’an,
“Dan Sulaiman Telah mewarisi Daud, dan dia
berkata: “Hai manusia, kami Telah diberi
pengertian tentang suara burung dan kami diberi
segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) Ini
benar-benar suatu kurnia yang nyata”.Dan
dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin,
manusia dan burung lalu mereka itu diatur
dengan tertib (dalam barisan). Hingga apabila
mereka sampai di lembah semut, berkatalah
seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke
dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak
oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka
tidak menyadari.Maka dia (Sulaiman) tersenyum
dengan tertawa Karena (mendengar) perkataan
semut itu. dan dia berdoa: “Ya Tuhanku berilah
Aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu
yang Telah Engkau anugerahkan kepadaku dan
kepada dua orang ibu bapakku dan untuk
mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan
masukkanlah Aku dengan rahmat-Mu ke dalam
golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”.
(QS.An-Naml: 16-19).
Inilah beberapa perkara yang lebih layak
dijadikan “Tujuh Keajaiban Dunia” yang
menghebohkan, dan mencengangkan seluruh
manusia. Orang-orang beriman telah lama
meyakini dan mengimani perkara-perkara ini
sejak zaman Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam-
sampai sekarang. Namun memang kebanyakan
manusia tidak mengetahui perkara-perkara itu.
Oleh karena itu, kami mengangkat hal itu untuk
mengingatkan kembali, dan menanamkan aqidah
yang kokoh di hati kaum muslimin .
Maha suci Allah yang telah membuat segala
sesuatunya berbicara sesuai dengan yang Ia
kehendaki. Termasuk dari tanda-tanda
kekuasaanya adalah ketika terjadi hari kiamat
akan muncul hewan melata yang akan berbicara
kepada manusia sebagaimana yang tercantum
dalam Al-Qur’an, surah An-Naml ayat 82,
“Dan apabila perkataan Telah jatuh atas mereka,
kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi
yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa
Sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin
kepada ayat-ayat Kami”.
Mufassir Negeri Syam, Abul Fida’ Ibnu Katsir Ad-
Dimasyqiy berkomentar tentang ayat di atas,
“Hewan ini akan keluar diakhir zaman ketika
rusaknya manusia, dan mulai meninggalkan
perintah-perintah Allah, dan ketika mereka telah
mengganti agama Allah. Maka Allah
mengeluarkan ke hadapan mereka hewan bumi.
Konon kabarnya, dari Makkah, atau yang lainnya
sebagaimana akan datang perinciannya. Hewan
ini akan berbicara dengan manusia tentang hal
itu”.[Lihat Tafsir Ibnu Katsir (3/498)]
Hewan aneh yang berbicara ini akan keluar di
akhir zaman sebagai tanda akan datangnya
kiamat dalam waktu yang dekat. Nabi -
Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,
“Sesungguhnya tak akan tegak hari kiamat,
sehingga kalian akan melihat sebelumnya 10
tanda-tanda kiamat: Gempa di Timur, gempa di
barat, gempa di Jazirah Arab, Asap, Dajjal,
hewan bumi, Ya’juj & Ma’juj, terbitnya matahari
dari arah barat, dan api yang keluar dari jurang
Aden, akan menggiring manusia”. [HR. Muslim
dalam Shohih-nya (2901), Abu Dawud dalam
Sunan-nya (4311), At-Tirmidziy dalam Sunan-
nya (2183), dan Ibnu Majah dalam Sunan-nya
(4041)]
2. Pohon Kurma yang Menangis
Adanya pohon kurma yang menangis ini terjadi di
zaman Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- ,
mengapa sampai pohon ini menangis?
Kisahnya, Jabir bin Abdillah-radhiyallahu ‘anhu-
bertutur,
“Jabir bin Abdillah -radhiyallahu ‘anhu- berkata:
“Adalah dahulu Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi
wasallam- berdiri (berkhutbah) di atas sebatang
kurma, maka tatkala diletakkan mimbar baginya,
kami mendengar sebuah suara seperti suara unta
dari pohon kurma tersebut hingga Rasulullah -
Shollallahu ‘alaihi wasallam- turun kemudian
beliau meletakkan tangannya di atas batang
pohon kurma tersebut” .[HR.Al-Bukhariy dalam
Shohih-nya (876)]
Ibnu Umar-radhiyallahu ‘anhu- berkata,
“Dulu Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam-
berkhuthbah pada batang kurma. Tatkala beliau
telah membuat mimbar, maka beliau berpindah
ke mimbar itu. Batang korma itu pun merintih.
Maka Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam-
mendatanginya sambil mengeluskan tangannya
pada batang korma itu (untuk
menenangkannya)”. [HR. Al-Bukhoriy dalam
Shohih-nya (3390), dan At-Tirmidziy dalam
Sunan-nya (505)]
3. Untaian Salam Batu Aneh
Mungkin kalau seekor burung yang pandai
mengucapkan salam adalah perkara yang sering
kita jumpai. Tapi bagaimana jika sebuah batu
yang mengucapkan salam. Sebagai seorang
hamba Allah yang mengimani Rasul-Nya,
tentunya dia akan membenarkan seluruh apa
yang disampaikan oleh Rasul-Nya, seperti
pemberitahuan beliau kepada para sahabatnya
bahwa ada sebuah batu di Mekah yang pernah
mengucapkan salam kepada beliau sebagaimana
dalam sabdanya,
Dari Jabir bin Samurah dia berkata, Rasulullah -
Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,
“Sesungguhnya aku mengetahui sebuah batu di
Mekah yang mengucapkan salam kepadaku
sebelum aku diutus, sesungguhnya aku
mengetahuinya sekarang”.[HR.Muslim dalam
Shohih-nya (1782)].
4. Pengaduan Seekor Onta
Manusia adalah makhluk yang memiliki
perasaan. Dari perasaan itu timbullah rasa cinta
dan kasih sayang di antara mereka. Akan tetapi
ketahuilah, bukan hanya manusia saja yang
memiliki perasaan, bahkan hewan pun
memilikinya. Oleh karena itu sangat disesalkan
jika ada manusia yang tidak memiliki perasaan
yang membuat dirinya lebih rendah daripada
hewan. Pernah ada seekor unta yang mengadu
kepada Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam-
mengungkapkan perasaannya.
Abdullah bin Ja’far-radhiyallahu ‘anhu- berkata,
“Pada suatu hari Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi
wasallam- pernah memboncengku dibelakangnya,
kemudian beliau membisikkan tentang sesuatu
yang tidak akan kuceritakan kepada seseorang di
antara manusia. Sesuatu yang paling beliau
senangi untuk dijadikan pelindung untuk buang
hajatnya adalah gundukan tanah atau kumpulan
batang kurma. lalu beliau masuk kedalam kebun
laki-laki Anshar. Tiba tiba ada seekor onta.
Tatkala Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam-
melihatnya, maka onta itu merintih dan
bercucuran air matanya. Lalu Nabi -Shallallahu
‘alaihi wasallam- mendatanginya seraya
mengusap dari perutnya sampai ke punuknya dan
tulang telinganya, maka tenanglah onta itu.
Kemudian beliau bersabda, “Siapakah pemilik
onta ini, Onta ini milik siapa?” Lalu datanglah
seorang pemuda Anshar seraya berkata, “Onta itu
milikku, wahai Rasulullah”.
Maka Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam-
bersabda,
“Tidakkah engkau bertakwa kepada Allah dalam
binatang ini, yang telah dijadikan sebagai
milikmu oleh Allah, karena ia (binatang ini) telah
mengadu kepadaku bahwa engkau telah
membuatnya letih dan lapar”. [HR. Abu Dawud
dalam As-Sunan (1/400), Al-Hakim dalam Al-
Mustadrak (2/99-100), Ahmad dalam Al-Musnad
(1/204-205), Abu Ya’la dalam Al-Musnad
(3/8/1), Al-Baihaqiy dalam Ad-Dala’il (6/26), dan
Ibnu Asakir dalam Tarikh Dimasyqa (9/28/1).
Lihat Ash-Shahihah (20)]
5. Kesaksian Kambing Panggang
Kalau binatang yang masih hidup bisa berbicara
adalah perkara yang ajaib, maka tentunya lebih
ajaib lagi kalau ada seekor kambing panggang
yang berbicara. Ini memang aneh, akan tetapi
nyata. Kisah kambing panggang yang berbicara
ini terdapat dalam hadits berikut:
Abu Hurairah-radhiyallahu ‘anhu- berkata,
“Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam-
menerima hadiah, dan tak mau makan shodaqoh.
Maka ada seorang wanita Yahudi di Khoibar yang
menghadiahkan kepada beliau kambing panggang
yang telah diberi racun. Lalu Rasulullah -
Shallallahu ‘alaihi wa sallam- pun memakan
sebagian kambing itu, dan kaum (sahabat) juga
makan. Maka Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa
sallam- bersabda, “Angkatlah tangan kalian,
karena kambing panggang ini mengabarkan
kepadaku bahwa dia beracun”. Lalu meninggallah
Bisyr bin Al-Baro’ bin MA’rur Al-Anshoriy. Maka
Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- mengirim
(utusan membawa surat), “Apa yang
mendorongmu untuk melakukan hal itu?” Wanita
itu menjawab, “Jika engkau adalah seorang nabi,
maka apa yang aku telah lakukan tak akan
membahayakan dirimu. Jika engkau adalah
seorang raja, maka aku telah melepaskan
manusia darimu”. Kemudian Rasulullah -
Shallallahu ‘alaihi wa sallam- memerintahkan
untuk membunuh wanita itu, maka ia pun
dibunuh. Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam-
bersabda ketika beliau sakit yang menyebabkan
kematian beliau,”Senantiasa aku merasakan sakit
akibat makanan yang telah aku makan ketika di
Khoibar. Inilah saatnya urat nadi leherku
terputus”. [HR. Abu Dawud dalam Sunan-nya
(4512). Di-shohih-kan Al-Albaniy dalam Shohih
Sunan Abi Dawud (hal.813), dengan tahqiq
Masyhur Hasan Salman]
6. Batu yang Berbicara
Setelah kita mengetahu adanya batu yang
mengucapkan salam, maka keajaiban selanjutnya
adalah adanya batu yang berbicara di akhir
zaman. Jika kita pikirkan, maka terasa aneh, tapi
demikianlah seorang muslim harus mengimani
seluruh berita yang disampaikan oleh Rasulullah
-Shollallahu ‘alaihi wasallam-, baik yang masuk
akal, atau tidak. Karena Nabi -Shallallahu ‘alaihi
wa sallam- tidaklah pernah berbicara sesuai
hawa nafsunya, bahkan beliau berbicara sesuai
tuntunan wahyu dari Allah Yang Mengetahui
segala perkara ghaib.
Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam-
bersabda,
“Kalian akan memerangi orang-orang Yahudi
sehingga seorang diantara mereka bersembunyi
di balik batu. Maka batu itu berkata, “Wahai
hamba Allah, Inilah si Yahudi di belakangku,
maka bunuhlah ia”. [HR. Al-Bukhoriy dalam
Shohih-nya (2767), dan Muslim dalam Shohih-
nya (2922)]
Al-Hafizh Ibnu Hajar-rahimahullah- berkata,
“Dalam hadits ini terdapat tanda-tanda dekatnya
hari kiamat, berupa berbicaranya benda-benda
mati, pohon, dan batu. Lahiriahnya hadits ini
(menunjukkan) bahwa benda-benda itu berbicara
secara hakikat”.[Lihat Fathul Bari (6/610)]
7. Semut Memberi Komando
Mungkin kita pernah mendengar cerita fiktif
tentang hewan-hewan yang berbicara dengan
hewan yang lain. Semua itu hanyalah cerita fiktif
belaka alias omong kosong. Tapi ketahuilah
wahai para pembaca, sesungguhnya adanya
hewan yang berbicara kepada hewan yang lain,
bahkan memberi komando, layaknya seorang
komandan pasukan yang memberikan perintah.
Hewan yang memberi komando tersebut adalah
semut. Kisah ini sebagaimana yang dijelaskan
oleh Al-Qur’an,
“Dan Sulaiman Telah mewarisi Daud, dan dia
berkata: “Hai manusia, kami Telah diberi
pengertian tentang suara burung dan kami diberi
segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) Ini
benar-benar suatu kurnia yang nyata”.Dan
dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin,
manusia dan burung lalu mereka itu diatur
dengan tertib (dalam barisan). Hingga apabila
mereka sampai di lembah semut, berkatalah
seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke
dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak
oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka
tidak menyadari.Maka dia (Sulaiman) tersenyum
dengan tertawa Karena (mendengar) perkataan
semut itu. dan dia berdoa: “Ya Tuhanku berilah
Aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu
yang Telah Engkau anugerahkan kepadaku dan
kepada dua orang ibu bapakku dan untuk
mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan
masukkanlah Aku dengan rahmat-Mu ke dalam
golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”.
(QS.An-Naml: 16-19).
Inilah beberapa perkara yang lebih layak
dijadikan “Tujuh Keajaiban Dunia” yang
menghebohkan, dan mencengangkan seluruh
manusia. Orang-orang beriman telah lama
meyakini dan mengimani perkara-perkara ini
sejak zaman Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam-
sampai sekarang. Namun memang kebanyakan
manusia tidak mengetahui perkara-perkara itu.
Oleh karena itu, kami mengangkat hal itu untuk
mengingatkan kembali, dan menanamkan aqidah
yang kokoh di hati kaum muslimin .
0 komentar:
Posting Komentar